Aku Terbelakang

berawal dari hijrah yang menurut sebagian orang awam sangat aneh dan berlebihan dalam berpenampilan bahkan bersikap, banyak yang bilang “eh ngapain sih pake baju gombrang begitu kan bisa pake rok sama atasan masih tetap syar’i. atau kenapa sih kerudung harus sebesar itu udah kayak pake mukenah ajah” aduuh mama sayange ini bukan semata-mata ingin dilihat berbeda dari wanita lainnya tapi karena kewajiban kita sebagai seorang wanita untuk menutup aurat dan itu termuat dalam al-Qur’an QS Al-Ahzab:59.

satu lagi yang tak bisa lepas dari penampilan dalam berpakaian adalah bagaimana kita bersikap atau berprilaku, iya kita semua tau itu dan kerap kali mengharuskan mereka yang sudah menutup aurat dengan baik dan benar untuk berprilaku baik pula, padahal diantara keduanya sangat berbeda. menutup aurat adalah kewajiban bagi seluruh muslimah di dunia ini dan berprilaku itu tergantung dari pribadi masing-masing dan didikan dari orang tua lingkungan dan teman bergaulnya bagaimana.

sebuah kisah inspiratif dari guru saya ketika mengajar di dalam kelas, saat itu beliau sengaja melakukan kesalahan dalam mengucap satu kata ditengah banyak kata yang benar terucap dan hasilnya sangat mengejutkan bahwa semua muridnya tertawa lepas hanya karena mendengarkan satu kesalahan saja yang dilakukan dari seorang guru. kesimpulannya bahwa sebagian besar orang-orang disekitar kita saat ini lebih dominan melihat kesalah kita dibandingkan kebaikan-kebakan yang kita lakukan.

itulah yang terjadi selama beberapa tahun terakhir, hijrah yang dibumbui dengan cacian, makian, yang masuk telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri yah untung saja telinga ini sudah kebal dengan omongan yang seperti itu

tulisan ini bukan untuk membela diri sendiri atau apapun itu tetapi lebih kepada mengajak kita semua untuk mengontrol diri sendiri bagaimana bersikap kepada orang lain dengan menghormati pilihan orang lain. bukan malah menganggap mereka kuno katro gak gaul dan lain-lain.

ada yang menarik sekali dari proses hijrah ini, ketika seorang wanita memutuskan untuk memperbaiki diri. disitulah berbagai ujian datang menghampiri iyah ujian terhadap laki-laki yang bejibun datang menawarkan diri dengan berbagai modus yang ditawarkannya hehe dikira mau belanja kali yee. iyah memang benar banyak sekali ikhwan yang datang istilahnya dengan segudang prestasi yang mereka miliki dan berusaha meyakinkan kita sebagai wanita untuk oercaya gitu aja, dan hal itu membuat sebagian orang mulai dari yang kita kenal banget sampai orang yang sama sekali tidak kita kenal berkomentar negatif tentang kita. berkomentar sebenarnya ya wajar saja untuk memberikan masukan pada kita tapi kalau sudah masuk pada level komentar pedas yang kebenarannya sangat nihil sekali ditambah orang itu adalah orang yang sama sekali tidak kita kenal ya disitu kadang emosi. ya bayangkan saja dikomentari oleh orang yang tidak kita kenla dan orang itu juga tidak mengenal ktia.

yah begitulah kembali lagi bahwa fitrah seorang wanita adalah menutup aurat dan menjaga pandangan dari laki-laki yang bukan mahramnya. kalau ada yang mengatakan mengenakan gamis dan kerudung besar itu kuno gak modis katrok kayak emak-emak dan lain sebagainya ya tanggapi aja dengan senyuman dan berikan jawaban telak “tidak apa-apa katrok gak modis dll di dunia, asalkan di akhirat kita menjadi wanita pilihan yang akan mengenakan mahkota bidadari” selesai perkara.

sampai saat ini memang kontrofersi soal pakaian wanita masih hangat dan sering didengar dari berbagai macam pendapat, ada yang bilang jilbabin hatinya aja dulu baru nanti jilabibin luarnya. padahal kalau kita mau mencoba dan menuruti kewajiban perintah Allah insyaAllah mudah, jilbabin dulu luarnya dengan benar sesuai dengan syari’at insyaAllah keseluruhannya akan mengikuti karena rasa malu itu akan timbul dengan sendirinya tatkala kita melakukan kesalahan sedikitpun.

wallahu alam... kritik dan saran diterima

JANGAN DENGARKAN KICAUAN ORANG, ANGGAP SAJA SEPERTI KICAUAN BURUNG YANG KADANG MEMBUAT HATI SENANG