wanita dan peradaban
wanita dan peradaban
Apa yang pertama kali terlintas di benak kita ketika mendengar kata wanita?, tentu kita membayangkan sesosok wanita yang berfariasi dalam angan kita, entah mungkin ada yang membayangkan wanita dengan kecantikannya yang mampu membuat para pria terpanah atau wanita dengan keshalihahannya yang mampu membuat pria tertunduk dalam karena menghormatinya. Lalu apa yang pertama kali terlntas di benak kita semua ketika mendengar kata peradaban?, tentunya kita semua membarenginya dengan makna dari kata peradaban itu sendiri yaitu kemajuan, kecerdasan, dan hal-hal yang menyangkut suatu bangsa. Dan apa yang terlintas di benak kita ketika mendengar kata Wanita dan Peradaban?. Tentunya akan banyak sekali opini tentang pertanyaan tersebut.
Wanita dan peradaban, dua suku kata yang berbeda namun sukar sekali untuk dipisahkan. Wanita sering kali hanya dikaitkan dengan ibu rumah tangga, dapur, sumur and what ever lah. Tulisan ini hanya ingin memberikan gambaran bahwa wanita atau muslimah bisa lebih dari itu. Wanita dengan segala kemampuan dan kecerdasannya mampu bersaing dan menempati posisi terdepan di era peradaban yang semakin maju saat ini. Tidak hanya saat ini, berkaca pada sejarah bahwa wanita mampu mengembangkan potensinya untu peradaban yang memberikan bukti bahwa wanita atau seorang muslimah sangat berperan dan berkontribusi bagi sebuah bangsa, Fatimah al-Fihri, siapa yang tidak mengetahuinya seorang muslimah yang mendirikan sebuah masjid tertua dan menjadi tempat menuntut ilmu pada masa itu dan saat ini menjadi salah satu universitas tertua di dunia yaitu Universitas Al-Qarawiyyin atau disebut juga Universitas Karaouine yang terletak di Maroko yang saat ini menjadi pusat spiritual muslim di dunia. Kemudian ada Assyaffa’ Binti Abdillah Al-Qurasyiyyah, seorang muslimah yang dijuluki sebagai salah satu pakar ekonomi yang mengontrol roda perputaran pasar global pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Dan masih banyak lagi muslimah-muslimah yang tercatat dalam sejarah sebagai muslimah dengan segudang prestasi untuk peradaban.
Sekali lagi, wanita tidak bisa dipisahkan dengan peradaban. Ada begitu banyak sekali muslimah yang tercatat dalam sejarah dalam berbagai bidang ilmu dan dalam berbagai prestasi. Pertanyaannya adalah bagaimana dengan muslimah di era globalisasi saat ini? Dan apa yang sudah dipersiapkan untuk beridiri di garda terdepan sebagai muslimah peradaban yang mempunya sejuta mimpi dan prestasi.
Tembakkanlah anak panahmu ke seluruh penjuru maka salah satu di antaranya akan tepat pada sasaran, artinya bahwa kita boleh bermimpi dengan sejuta mimpi berangan-angan dengan sejuta angan-angan asal dibarengi dengan usaha dan doa, jika mimpi sudah digaungkan dalam doa maka salah satu di antara sejuta mimpi tersebut akan tepat pada sasaran. Di era sekarang ini yang disebut sebagai zaman milenial menuntut muslimah kreatif, berkiprah dan berperan diberbagai bidang. Tapi apa yang sudah dipersipakan untuk ke sana?.
Selangkah lebih maju, iya tidak hanya seorang muslimah bahkan laki-laki sekalipun harus menanamkan dalam dirinya bahwa kita harus selangkah lebh maju. Ilustrasinya begini, “bangunlah ketika orang lain masih tidur, berdirilah ketika orang lain masih duduk, berjalanlah ketika orang lain baru berdiri, berlarilah ketika orang lain baru mulai berjalan, dna terbanglah ketika orang lain baru mulai berlari”. Yang perlu ditekankan bahwa setiap orang memiliki time zone nya sendiri, dan pasti akan bertemu dengan apa yang menjadi mimpinya. Bagaimana kemudian kita bisa menanamkan hal itu dalam diri kita?. Simple saja kenali diri sendiri “Who You Are and What You Want?” karena kebenaran tentang kitan dana pa yang menjadi mimpi kita hanya kita dan Allah yang tahu.
Jika orang lain belum tertawa mendengar kegilaan mimpimu maka tanyakan dalam dirimu apa yang kurang dari mimpi tersebut.
to be continue...